Thursday, 22 June 2017

PAC. Pagar Nusa Montong Bagi-bagi Takjil

Montong, 22 Juni 2017

PAC. Pagar Nusa Montong berbagi kebahagiaan dengan kegiatan bagi-bagi takjil kepada para pengguna jalan.

Pembagian takjil dilakukan di sekitar Pertigaan Tugu Montong. Pembagian takjil di pimpin langsung oleh Ketua PAC. Pagar Nusa Kecamatan Montong Jamalul Fuad,  S. Pd bersama warga Pagar Nusa Kecamatan Montong.

"Kegiatan ini terwujut berkat semagat anggota Pagar Nusa Montong untuk berbagi kebahagiyaan dengan bagi-bagi takjil," ujar Jamalul Ketua PAC. Pagar Nusa Montong.

Jamalul melihat bahwa bulan Ramadan ini bisa dijadikan momentum untuk lebih dekat kepada masyarakat. "Kami lihat momentum Ramadan ini untuk berbagi kepada teman-teman yang sedang ngabuburit dan masyarakat yang menunggu berbuka puasa," kata Jamalul.

Dalam kesempatan tersebut ada sekitar 1000 takjil yang dibagikan. Isi takjil bermacam-macam, ada yang berisi es, roti, makanan ringan dan lain-lain.

Acara tersebut di akhiri dengan buka puasa bersama seluruh warga Pagar Nusa Kecamatan Montong. 

Wednesday, 10 May 2017

UJIAN KENAIKAN TINGKAT (UKT) PAGAR NUSA PAC. MONTONG

Montong, 11 Mei 2017


96 orang peserta mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat PS NU Pagar Nusa PAC. Montong  yang dilaksanakan di SMP NU Talun.

Ketua PSNU Pagar Nusa PAC. Montong, Jamalul Fuad mengatakan jika kegiatan ini merupakan ujian kenaikan tingkat bagi siswa setelah dilakukan pengemblengan selama beberapa bulan.


” Ada sekitar 96 orang yang mengikuti ujian kenaikan tingkat untuk meraih sabuk kecil setelah menjalani latihan selama 6 bulanan. Jamalul mengatakan ini merupakan persyaratan menjadi warga PS NU Pagar Nusa setelah menjalani latihan selama beberapa bulan dengan berbagai macam teknik"


Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua tanfidziyah MWC NU Montong Bapak KH. Moh Wahib, s.ag yang sekaligus menjadi pembina upacara pembukaan Ujian Kenaikan Tingkat tersebut, ” Ini merupakan target kita, untuk memperkuat basis di Montong dalam mengawal ulama. Para peserta dihimbau senantiasa mengingat tulisan yang terdapat pada logo Pagar Nusa “Laa Ghaliba Illa Billah.” Kepada pendekar Pagar Nusa juga diharap untuk menumbuhkan pesilat yang mempunyai mental yang kuat, menumbuhkan rasa kecintaan kepada NKRI dan ikut menjaga keutuhan bangsa, ” dalam amanatnya

Wednesday, 22 March 2017

Festival Pencak Silat Pagar Nusa Pacitan




Persatuan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Pacitan menggelar Festival Pencak Silat NU ke-2 di Auditorium KH Bakri Hasbullah, Pesantren Al Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, Sabtu-Ahad (11-12/3). Festival Pencak Silat NU dirangkaikan dengan peringatan usia Lima Windu Kebangkitan Pesantren Al-Fattah Kikil, Arjosari.

Ketua Pagar Nusa Pacitan, Arif Susilo menyampaikan festival ini merupakan sebuah bentuk pembinaan prestasi, pengembangan dan penggalian tradisi lokal. Pencak silat, katanya, adalah suatu seni bela diri tradisional asli Indonesia.

"Pencak silat Pagar Nusa mengandung nilai seni, olahraga dan juga spiritual dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia," tuturnya.

Dijelaskan olehnya, festival ini diikuti oleh para pendekar muda yang berasal dari ranting Pagar Nusa dari seluruh Kecamatan di Pacitan dan perwakilan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Dalam kejuaraan ini, kelas yang dipertandingkan adalah tingkat remaja."Jadi bobot berat badan para pesilat ini antara 45 sampai 60 kg," jelasnya.

Selain berbentuk pertandingan, Festival kali ini juga menampilkan beberapa seni jurus khas Pagar Nusa." Jadi akan ada seni, semacam jurus tunggal pesilat standar yang dipakai di PON ataupun SEA Games," ujarnya.

Ketua PCNU Pacitan KH Mahmud mengatakan, Persatuan pencak silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa sebagai pagarnya NU, pagarnya ulama dan bangsa diharap dapat menjadi teladan bagi perkumpulan pencak silat lain. Keteladanan itu harus tercermin dari sikap dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai dan jiwa Pagar Nusa.

"Pagar Nusa harus berada yang paling depan dalam hal apapun di pencak silat. Paling depan sebagai ahlak yang terbaik, paling depan sebagai seorang muslim yang baik, paling depan sebagai ahli ibadah yang baik, dan paling depan dalam mengawal republik Indonesia ini," katanya.

Kiai Mahmud berharap Pagar Nusa dapat kembali meramaikan dunia persilatan di lingkungan pesantren. Sebab, menurutnya, setelah ditinggal wafat oleh Mahaguru Pagar Nusa KH Maksum Jauhari atau Gus Maksum Lirboyo, kegiatan pencak silat dilingkungan pesantren kian redup.

Oleh karenanya, Pagar Nusa didorong untuk lebih aktif melatih dan menularkan ilmu bela dirinya kepada para santri di Pondok Pesantren. Selain itu, kegiatan perlombaan Pagar Nusa kedepannya harus sering dilakukan di lingkungan pesantren.

Pengasuh Pesantren Al Fattah Kikil KH Burhanuddin HB mengapresiasi kegiatan festival pencak silat yang digelar di  pesantrennya. Kiai Burhan berharap Pagar Nusa di Pacitan kedepan paling tidak bisa seperti Pagar Nusa di Lirboyo, sebagai tempat kelahiran Gus Maksum. "Ini bukan hayalan tapi ini adalah doa,"tutur Kiai Burhan.

Para pesilat muda diharap untuk terus bersemangat dalam belajar dan berjuang melalui Pagar Nusa. "Sebab kalianlah yang memagari pesantren,  kalian yang menjaga NU dan kalian yang menjaga Indonesia ini," tandasnya.

Pembukaan Festival Pencak Silat NU ke-II dibuka secara resmi oleh Asisten Tiga Bupati Pacitan, Drs Sakundoko. Sabtu sore (11/3). Pembukaan dimeriahkan oleh atraksi dan peragaan berbagai jurus Pencak Silat yang dibawakan oleh pendekar-pendekar dari Pagar Nusa Pacitan.

Thursday, 9 March 2017

PELATIHAN PELATIH PC PSNU PAGAR NUSA TUBAN





Pengurus Cabang Pagar Nusa Kabupaten Tuban menggelar acara pelatihan pelatih pencak silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa di Aula Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Tuban pada Tanggal 4 s/d 5 Maret 2017, Acara yang digelar di Aula Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Tuban tersebut diikuti tidak kurang dari 80 pendekar dari beberapa Kecamatan di Kabupetan Tuban.




Kegiatan ini merupakan salah satu program prioritas dari PC Pagar Nusa karena semakin banyaknya permintaan dari lembaga pendidikan, ponpes dan Badan Otonom NU untuk dilatih pencak silat Pagar Nusa.




Diharapkan kegiatan ini mampu melahirkan pelatih yang siap diterjunkan untuk melatih di berbagai lembaga pendidikan, ponpes dan Banom yang ada.




Pelatihan pelatih ini tidak semata-mata dibekali dengan materi persilatan, tetapi ada juga materi Aswaja dan terkait dengan materi IPSI.




 Semoga amanah mengemban tanggungjawab sebagai pelatih dan tetap bisa menyebarkan kedamaian dg jiwa ahlussunah Wal jamaah An nahdliyah..

Sunday, 26 February 2017

PELANTIKAN PAC PSNU PAGAR NUSA MONTONG

Alhamdulillah.. atas berkat Rahmat Alloh yang maha kuasa.
Telah terlaksana Pelantikan PAC dan Ranting serta Rayon PSNU Pagar Nusa se-kecamatan montong. Semoga kepengurusan yang telah dilantik bisa menjaga amanah dan membawa maslahah bagi NU dan NKRI. 
Pelantikan di hadiri oleh penggurus PW PSNU Pagar Nusa Provinsi Jawa Timur dan Ketua PC PSNU Pagar Nusa Kabupaten Tuban yang secara langsung melantik PAC dan Penggurus ranting sekecamatan Montong, serta perwakilan dari semua pencak silat yang ada di kecamatan Montong tidak lupa dari Kapolsek dan Danramil Kecamatan Montong yang menyempatkan hadir dalam undangan pelantikan PAC dan Ranting sekecamatan Montong PSNU Pagar Nusa.
Terimakasih pada semua pihak yg telah turut mensukseskan acara ini..
Barokalloh.
Jayalah pagar Nusa jayalah NU dan Indonesia..
21 Robi'ul akhir 1438 H
20 Januari 2017 m




RAPAT KERJA PAC. PSNU PAGAR NUSA MONTONG


Alhamdulillah terlaksana dengan khidmad dalam kesederhanaan Rapat kerja PAC PSNU Pagar Nusa Montong pada tanggal 19 Pebruari 2017 di MI Thariqotul Falah Dusun Daringan Desa Talangkembar Kecamatan Montong semoga membawa manfaat dan keberkahan.
Didalam Rapat Kerja PAC PSNU Pagar Nusa Tahun 2017 ini membahas banyak rancangan kerja yang akan di laksanakan PAC PSNU Pagar Nusa mendatang.


 Ketua PAC PSNU Pagar Nusa Montong

Saturday, 25 February 2017

TINGKATAN DALAM PENCAK SILAT PAGAR NUSA



TINGKATAN SABUK PAGAR NUSA DAN SEBUTANNYA YANG BENAR:



1. Sabuk HIJAU badge PUTIH
Sebutan lapangan : SANTRI bukan SISWA
Sebutan organisasi : ANGGOTA

2. Sabuk HIJAU badge KUNING
Sebutan lapangan : SANTRI bukan SISWA
Sebutan organisasi : ANGGOTA

3. Sabuk HIJAU badge MERAH
Sebutan lapangan : SANTRI bukan SISWA
Sebutan organisasi : ANGGOTA

4. Sabuk HIJAU badge BIRU
Sebutan lapangan : SANTRI bukan SISWA
Sebutan organisasi : ANGGOTA

5. Sabuk HIJAU badge COKLAT
Sebutan lapangan : ASISTEN PELATIH bukan SISWA
Sebutan organisasi : ANGGOTA

6. Sabuk HIJAU badge HITAM
Sebutan lapangan : PELATIH bukan WARGA
Sebutan organisasi : ANGGOTA TETAP bukan WARGA